Saturday, December 10, 2011

Tak Pasti

Andai esok mentari tak nampak kembali
tak ada lagi embun menyapa
tak ada lagi burung menari
tak ada lagi angin yg menusuk tulang

Andai esok hujan tak ada lagi
tak ada lagi tanaman bercengkrama
tak ada lagi kilat menerjang
tak ada lagi awan kelabu

Saat ini, detik ini
aku termangu
menatap cakrawala terus berjalan
sang jingga pun kian memudar

Aku terdiam
terhampar dalam lingkup asing
bagai burung yang menyelam
sukar tuk menepi
antara hidup dan mati

Aku hanya mampu berdiri
mengikuti arus manusia
mengalir seperti air
seperti berjalan tanpa hujan
tak tentu arah
How do I say goodbye to someone I never really had? Why do my tears fall so endlessly for someone who was never really mine? Why is it I miss someone I was never really with? And why do I love someone whose love was never really mine?

htths

It's always the same in every relationship, there is always one person crying and wishing to get back together, while the other doesn't even remember the things they've been through. I hate that I have to be the one who remembers every little detail while you can't seem to remember me at all.

Wednesday, November 23, 2011

http://illyandaifa.tumblr.com Look it! weird tumblr. mine.

Kesendirian

Termangu ku menatapnya
mereka saling merangkul
menggenggam tangan tangan lain
berjalan saling berdamping

Sungguh kontras
di sudut pandang berbeda
dengkul yang ku rangkul
dan hanya pena yang ku genggam

Thursday, November 17, 2011

Tepat arah jam dua belas
dibawah terik yang panas
kau busungkan dada
kau tersenyum bangga

Kau tersenyum padanya
serius kau menatapnya
ku coba tegar mengamati
menepis sakit dan iri

Tak mampu luruskan mata
ku tundukan kepala
aku terbelenggu
tenggelam dalam cemburu

Sungguh sesak nafasku
ku tutup mataku
aku tak mampu
AKU PILU

Sunday, November 6, 2011

Resigned ..

Irama mengalun
Mengiringi kegundahan jiwaku
Resah ku rasa

Hanya terbisu
Mendekap lututku
Menerawang rumput yang menari
Hingga tak kurasa bayangan angin
Seakan ikut membisu

Sebutir pun menetes
Kucoba tersenyum
Pandanganku tak lepas dari sang rumput
Butir selanjutnya seakan tak pernah sabar
Dan akhirnya jatuh juga
Aku masih terjaga
Dan aku pun masih membisu
Hingga detik ini
Isakan seakan menghimpit nadiku

Aku pasrah
Ku beri apa yang mereka ingin
Ku biarkan air mata mengalir
Ku biarkan isakan menyesakkan paru ku
Ku biarkan jiwa ini bergejolak
Dan hanya tersenyum pada keadaan