Tepat arah jam dua belas
dibawah terik yang panas
kau busungkan dada
kau tersenyum bangga
Kau tersenyum padanya
serius kau menatapnya
ku coba tegar mengamati
menepis sakit dan iri
Tak mampu luruskan mata
ku tundukan kepala
aku terbelenggu
tenggelam dalam cemburu
Sungguh sesak nafasku
ku tutup mataku
aku tak mampu
AKU PILU
No comments:
Post a Comment